Breaking News
Home / Warungan / Lentog Tanjung Jati Kudus, Mirip Lontong Cap Go Meh yang Nikmat Disantap
Lentog Tanjung Jati Kudus, Mirip Lontong Cap Go Meh yang Nikmat Disantap
lentog tanjung kudus

Lentog Tanjung Jati Kudus, Mirip Lontong Cap Go Meh yang Nikmat Disantap

Lentog Tanjung Jati Kudus, Mirip Lontong Cap Go Meh yang Nikmat Disantap

KOTATOEA.COM, KUDUS – Pusat kuliner lentog tanjung di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus Jawa Tengah ramai dikunjungi apalagi musim mudik.

Kuliner lentog kudus dengan menu sayur labu siam, lontong, kuah santan yang kental dan berminyak hingga sambal goreng ati mirip di lontong Cap Go Meh.

Lentog Tanjung sekilas terlihat sama, namun hidangan ini punya beberapa perbedaan.
Lentog, artinya lontong, dan Tanjung itu dari nama daerah makanan ini berasal.

Lantas, apa yang membedakan lentog tanjung dengan lontong Cap Go Meh?

Adapun pembeda lentog tanjung dengan lontong Cap Go Meh adalah isinya. Lontong Cap Go Meh berisi labu siam, sedangkan lentog tanjung yakni jangan gori.

Jangan gori merupakan olahan sayur nangka yang dimasak dengan santan. Nangka muda ini berbeda dengan yang ada di gudeg.

Jangan gori memiliki tekstur lebih lembek, lalu juga terdapat kuah santan.

Dalam semangkuk lentog tanjung terdapat lontong, jangan gori, tahu, tempe, telur.
Hidangan sederhana ini memiliki rasa mirip dengan lontong Cap Go Meh, lebih tepatnya ada di kuahnya.

Walaupun sayur nangkanya manis, namun tidak seperti yang ada di gudeg. Sayur nangka nikmat jika disantap bersama kuah santan gurih dan tidak terlalu berminyak.

Makanan ini terbilang sederhana, karena tidak dilengkapi dengan ayam atau daging. Kendati demikian, rasanya tidak kalah dengan hidangan berisi daging.

Lentog tanjung tidak terlalu berat, sehingga cocok menjadi sarapan. Untuk makanan pendamping, Masbro bisa menambahkan aneka sate, seperti usus, telur puyuh, bawang goreng dan kerupuk saat menyantap hidangan ini, sehingga rasanya tambah nikmat.

Pusat kuliner lentog, didatangi warga Kudus saat pulang kampung ke Kudus hampir selalu menikmati kuliner lentog di pusatnya.

“Ini nostalgia. Sejak kecil dulu sering makan lentog. Di sini juga langganan orangtua,” kata Axelia warga Jakarta.

Lentog sebagai kuliner khas Kudus, katanya, memiliki rasa yang tak pernah berubah sejak dia kecil.

“Rasanya jos. Mantap,” kata dia.

Untuk menikmati seporsi lentog tanjung, hanya cukup merogoh kocek antara Rp 5 ribu atau Rp 6 ribu.

Dalam seporsinya terdapat potongan lontong, diguyur sayur nangka muda lengkap dengan kuah santannya yang kental, campuran potongan tahu dan tempe yang dimasak bumbu opor, dan toping bawang goreng menciptakan kelezatan paripurna.

Lentog di Kudus acap kali dikenal sebagai santapan untuk sarapan. Untuk itu, sebagian besar kios di pusat kuliner lentog hanya buka sejak pukul 05.00 sampai pukul 10.00. Tapi ada juga beberapa kios yang sengaja buka sampai sore.