Breaking News
Home / Kota Toea / Kota Lama Semarang / Maret 2023, Ada Sistem Transportasi Berkelanjutan Kerjasama Pemkot Semarang dan Inggris
Maret 2023, Ada Sistem Transportasi Berkelanjutan Kerjasama Pemkot Semarang dan Inggris
kompas.com

Maret 2023, Ada Sistem Transportasi Berkelanjutan Kerjasama Pemkot Semarang dan Inggris

Maret 2023, Ada Sistem Transportasi Berkelanjutan Kerjasama Pemkot Semarang dan Inggris

KOTATOEA.COM – Bagaimana update rencana kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan Pemerintah Inggris bekerjasama untuk menciptakan sistem transportasi berkelanjutan di kawasan Kota Lama?

Konon nantinya masyarakat bisa mengunjungi Kota Lama dengan menggunakan kendaraan umum yang nyaman.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, sejauh ini memang sudah ada studi yang dilakukan Pemkot Semarang bersama Pemerintah Inggris

Tujuannya untuk menciptakan sistem transportasi yang baik, sehat dan rendah karbon. Lokasi yang dipilih salah satunya adalah kawasan Kota Lama Semarang.

“Kami akan menciptakan sistem transportasi di sini dimana masyarakat bisa berkunjung kesini tanpa menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya, saat mendampingi Kedutaan Besar Inggris mengunjungi Kota Lama Semarang, Selasa (17/1/2023) lalu.

Pemkot Semarang, kata dia, telah menyediakan transportasi massal BRT Trans Semarang. Transportasi umum milik pemkot ini sebagian telah berbahan bakar gas.

Sistem transpotasi yang akan dibangun nantinya menghubungkan antara Stasiun Tawang dengan kawasan Kota Lama.

Nantinya, juga akan diciptakan area pejalan kaki yang lebih ramah dan aman. Rute pesepeda akan dibuat untuk mendukung sistem transportasi berkelanjutan.

“Kami akan menghitung ulang. Kita ada survei asal tujuan jadi nanti akan ada halte-halte yang penempatannya efektif untuk para penumpang jadi setelah dari halte tersebut akan nyambung kemana nanti akan terkoneksi,” terangnya.

Menurutnya, banyak ruas jalan di Kota Lama yang sebenarnya disiapkan untuk area pejalan kaki. Maka, ada ada ruas-ruas tertentu yang dilarang dilewati oleh kendaraan umum. Ada pula ruas yang dibatasi.

“Contoh, area car feee day (CFD) atau car free night (CFN) nanti pasti bertambah ruas-ruasnya. Bangunan akan rentan manakala ada kendaraan-kendaraan yang melintas

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengaku kunjungannya ke Kawasan Kota Lama Semarang untuk mempererat hubungan antara Inggris dan Pemerintah Kota Semarang.

Menurut Owen, Semarang memiliki potensi yang sangat besar untuk ditingkatkan kolaborasinya dengan Pemerintah Inggris terutama dalam sektor transportasi berkelanjutan.

Kerjasama dalam sistem transportasi ini menindaklanjuti MoU yang dilakukan Kedutaan Besar Inggris dengan Kementerian Perhubungan.

“Saya lihat Kota Lama potensinya besar untuk sektor pariwisata. Kota Lama bagus sekali. Saya terkesan dengan langkah Pemkot Semarang yang sudah merevitalisasi Kota Lama ini,” ungkapnya.

Owen melanjutkan, kota yang semakin bsrkembang harus diimbangi dengan pengembangan sistem transportasi.

Pihaknya akan membantu sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Kota Lama. Sistem transportasi berkelanjutan di Kota Lama bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi polusi.

“Satu proyeknya di Kota Lama yanh dilakukan oleh Perusahan Inggris bernama ARUP yang menyatukan transportasi publik dan pusat-pusat kota,” sambungnya.

Proyek kedua, Owen menyebutkan, dilakukan salah satu produsen Inggris yang bakal melihat bagaimana transportasi publik di Kota Lunipa menjadi berkelanjutan dan berorientasi terhadap sarana dan prasarana publik.

Tak hanya di bidang transportasi, Owen membeberkan, Inggris juga akan menjajaki beberapa sektor lain yang bisa dikembangkan untuk mendukung Semarang semakin hebat

“Area lain akan kami jajaki selain transportasi berkelanjutan adalah pendidikan, industri kreatif, dan pariwisata,” sebut Owen.

Sementara, Senior Planner PT Arup Indonesia, Gandri Ramadhan menjelaskan, telah mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Inggris sejak April 2022 untuk membuat sistem transportasi berkelanjutan di Kota Semarang.

Rencanaya, pada Maret 2023 ini, pengembangan proyek akan dimulai dari segi yang paling kecil terlebih dahulu.

“Sebenarnya ada tujuh lokasi tapi Kota Lama akan menjadi prioritas. Kami melihat peningkatan pejalan kaki di Kota Lama sudah sangat baik,” ujarnya.

Hal yang akan dikembangkan, lanjut dia, adalah koneksi antara BRT di Stasiun Tawang, BRT di Halte Pengapon, dan Stasiun Tawang itu sendiri. Area pejalan kaki dari titik-titik tersebut menuju Kota Lama masih dinilai kurang nyaman.

Pihaknya akan membuat bagaimana orang-orang yang turun menggunakan angkutan umum di kawasan Polder Tawang akan bisa berjalan kaki dengan nyaman menuju meeting point yang berada di area Taman Srigunting.

“Meeting point Kota Lama kami lihat ada di sini (Taman Srigunting). Padahal area lain dari Kota Lama ini juga menarik. Nah, bagaimana kita bisa membuat orang bisa berjalan dengan nyaman dari Polder hingga ke meeting point dengan melewati area-area lainya,” terangnya.

Sumber : Tribun Jateng