Breaking News
Home / Warungan / Asal Usul Nasi Gandul Pati dan Sensasi Kenikmatannya
Asal Usul Nasi Gandul Pati dan Sensasi Kenikmatannya
nasi gandul pati

Asal Usul Nasi Gandul Pati dan Sensasi Kenikmatannya

Asal Usul Nasi Gandul Pati dan Sensasi Kenikmatannya

KOTATOEA.COM — Nasi Gandul bagi warga Pati Jawa Tengah atau kalian yang pernah melwati Pati tentunya tidak asing lagi yang Sob!

Bicara kuliner khas Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini tentu sudah bisa dibayangkan kelezatannya.

Nasi gandul alias “sega gandhul” adalah sajian yang paling jadi andalan masyarakat Pati.

Disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang, nasi gandul berisi nasi putih, daging atau jeroan sapi sebagai lauk, guyuran kuah bersantan yang kaya rempah, serta taburan bawang goreng sebagai pelengkap.

Nasi gandul juga lumrahnya disajikan dengan tambahan kecap dan sambal.

Cita rasa nasi gandul yang gurih dan manis lebih lezat dinikmati dengan tempe goreng kering.

Biasanya di warung-warung nasi gandul memang disediakan lauk pendamping berupa tempe yang digoreng kering, perkedel, dan telur.

Kok bisa dikatakan NASI GANDUL?

Dikutip dari situsweb Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati, asal-usul penamaan nasi gandul merupakan pemberian dari pembelinya.

Menu yang tampilannya sepintas mirip nasi semur daging ini disebut-sebut berasal dari Desa Gajahmati, Kecamatan Pati.

Menurut salah satu versi, dahulu pedagang menjajakan nasi gandul menggunakan pikulan berisi kuali di satu sisi dan bakul nasi serta peralatan makan di sisi lain.

Pikulan itu digotong berkeliling untuk dijajakan sehingga naik-turun seirama langkah penjualnya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut gondal-gandul (menggantung dan berayun-ayun). Dari situlah sajian ini dinamakan nasi gandul.

Di area Pati Kota, warung nasi gandul sangat mudah ditemukan.

Selain di Desa Gajahmati yang merupakan daerah asal kuliner ini, warung nasi gandul juga banyak di tepi-tepi jalan protokol.

Di belakang Halte Puri, Jalan Diponegoro, juga terdapat deretan warung-warung yang semuanya menjajakan nasi gandul.

Satu di antaranya ialah Warung Makan “Mbak Ti” yang berada di sisi paling barat.

Pemilik warung, Kiswati, mengatakan bahwa ia sudah berjualan nasi gandul sejak 1977.

“Tapi dulu tempatnya di sebelah GOR,” ujar dia saat diwawancarai, Senin (11/4/2022) malam.

Kiswati mengatakan, di warungnya ia menyajikan nasi gandul dengan varian lauk lengkap. Selain daging, ada aneka jeroan sapi. Di antaranya otak, paru, limpa, lidah, dan iso (usus).

Harga seporsinya Rp 20 ribu sudah termasuk minuman dan biasanya buka setiap hari, 24 jam.

Ayo tunggu apalagi, nikmati Nasi Gandul bila kebetulan melewati Pati Jawa Tengah, ditanggung ketagihan. (*)

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*