Breaking News
Home / Historia / Dongeng / DONGENG : Si Merak Piko yang Sombong dan si Bangau Kau Kau yang Rendah Hati
DONGENG : Si Merak Piko yang Sombong dan si Bangau Kau Kau yang Rendah Hati
si Merak Piko

DONGENG : Si Merak Piko yang Sombong dan si Bangau Kau Kau yang Rendah Hati

DONGENG – Pada zamanDdhulu kala, hiduplah seekor merak jantan bernama Piko.

Kesehariannya Piko sangat sombong karena memiliki bulu yang sangat indah.

Karena banyak yang menyanjung dan memujinya membuat dirinya di atas awang-awang.

Maka Piko merasa bahwa bulu-bulunya adalah bulu terindah di antara para burung di dunia ini.

Tak jauh dari rumah Piko, tinggallah seekor bangau bernama Kau kau.

Piko selalu menertawakan Kaukau karena bulunya yang tidak menarik

“Lihatlah aku, Kau kau! Aku bagaikan raja yang berpakaian dari benang emas dan beledu biru,” kata Piko Merak pada Kaukau Bangau.

“Apakah kamu tidak sedih melihat bulu-bulumu yang kusam? Bulu-bulumu seperti tanpa warna.

Hidupmu pasti penuh dengan kesedihan…” kata Piko sambil mengembangkan bulu-bulunya yang indah.

Kau kau si Bangau hanya tersenyum dan mengangkat kepalanya perlahan.

Ia heran, kenapa Piko Merak tak bosan-bosannya menyombongkan diri.

Piko juga sering menghina burung lain selain Kau kau.

Kau kau sering melihat burung lain menangis setiap kali dihina Piko.

Kali ini, Kau kau ingin memberi Piko pelajaran.

“Aku tidak pernah sedih, Piko…” kata Kau kau.

“Sebaliknya, aku selalu bersyukur atas keadaanku. Aku bisa terbang tinggi melintasi langit.

Aku bisa merasakan kehangatan mentari senja sambil merentangkan sayapku di langit pantai.

Aku bisa menyanyi sambil melihat keindahan bintang-bintang di angkasa,” ujar Kau kau bangga.

Kau kau lalu melihat ke Piko sambil kembali tersenyum dan berkata, “Sementara kamu, walau bulu-bulumu indah,

tapi kamu hanya bisa melangkah di atas tanah.

Kamu tidak pernah melihat keindahan angkasa dari dekat.

Bulu-bulumu yang indah itu, tidak pernah merasakan kehangatan mentari dari dekat.

Tidak pernah menyentuh kelembutan awan-awan …”

Piko Merak terdiam membisu.

Sejak saat itu, ia tak pernah menyombong kan diri lagi.

Piko sadar, apalah artinya memiliki bulu indah, kalau cuma untuk dipamerkan.

Ia juga sadar, kalau yang dimilikinya hanyalah bulu indah.

Betapa banyak pengalaman lain yang tidak dimilikinya.

Pengalaman-pengalaman indah seperti yang baru saja diceritakan Kau kau Bangau.

Pesan dari dongeng ini adalah kita sebagai makhluk hidup tidak ada yang pantas dibanggakan karena semuanya makhluk yang diciptakan Tuhan ini pastilah memiliki kelebihn dan kekurangan.

Maka untuk apa menyombongkan diri kita seperti si Piko. Benar bukan?

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*